Revenge Porn: Cara Mencegah dan Cara Melawannya

Phones with revenge porn featured image
Klik di sini untuk melihat rangkuman artikel ini
Rangkuman: Hal yang Dapat Dilakukan Saat Anda Menjadi Korban Revenge Porn

Saat seseorang membagikan foto-foto atau video eksplisit Anda di internet tanpa meminta izin, Anda mungkin telah menjadi korban dari revenge porn. Hal ini bisa sangat membuat trauma. Berikut beberapa tips yang akan membantu Anda dalam menentukan langkah apa yang harus diambil:

  • Pastikan ada orang-orang terdekat yang mengetahui situasinya dan dapat mendukung Anda.
  • Lakukan riset tentang hukum lokal Anda dan hubungi pihak berwajib jika memungkinkan.
  • Hubungi platform yang menjadi tempat penyebaran foto-foto tersebut dan minta mereka untuk menghapus kontennya.

Banyak negara memiliki peraturan yang membuat revenge porn menjadi hal yang ilegal. Kemungkinannya, hukum lokal yang berlaku dapat melindungi Anda sebagai korban yang tidak bersalah.

Jika Anda ingin tahu informasi yang lebih banyak tentang cara mencegah revenge porn, cara menghapus foto-foto dari internet, dan hal yang dapat dilakukan jika Anda menemukan foto atau video revenge porn orang lain, Anda bisa membaca artikel lengkap kami di bawah ini.

Sebuah trend mengkhawatirkan di jaman internet ini adalah semakin banyak terjadi revenge porn. Dalam kasus-kasus revenge porn, foto-foto dan video pribadi yang vulgar milik seseorang disebar secara online tanpa izin dari orang tersebut. Sering kali, orang yang membagikan gambar-gambar ini secara online adalah mantan kekasih dari korban. Revenge porn dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat besar bagi korban, termasuk tekanan psikologis dan kerusakan reputasi. Baca lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak tentang revenge porn, dan cara melindungi diri Anda dari hal tersebut.

Apa itu Revenge Porn?

Revenge porn diartikan oleh pemerintah AS sebagai “penyebaran materi pribadi dan vulgar, baik itu foto-foto atau video, milik orang lain tanpa seizin mereka dan dengan tujuan untuk membuat malu atau penderitaan.” Selain foto dan video, pelaku kadang membagikan informasi pribadi tentang korban, seperti informasi kontan atau alamat tempat tinggal mereka. Di samping kerugian psikologis, keamanan seseorang juga terancam jika informasi pribadi mereka disebarkan. Korban-korban dari revenge porn umumnya merupakan kalangan wanita muda dari umur 16 sampai 26.

Revenge porn umumnya terjadi setelah sebuah hubungan seksual berakhir. Salah satu pasangan lalu mengunggah foto-foto atau video pribadi ke internet sebagai sebuah aksi balas dendam. Ini menjadi asal usul terminologi “revenge porn”. Namun, di banyak tempat oknum pelaku dapat dituntut tanpa komponen balas dendam. Sudah termasuk pelanggaran jika mereka membagikan konten tanpa seizing orang lain dengan niat untuk menyakiti orang tersebut.

Bahaya revenge porn di internet

File XXX gets duplicated on the internetTerminologi “revenge porn” tidak mencakup semua kasus yang ada. Tidak selamanya seorang mantan kekasih yang mengunggah gambar-gambar tersebut ke internet setelah hubungan berakhir. Kadang gambar-gambar tersebut didapatkan oleh orang asing melalui pembajakan. Hal ini sering terjadi dengan selebriti, seperti aktor dan musisi. Kadang, peretas memasang malware pada sebuah perangkat untuk bisa memata-matai Anda melalui webcam Anda sendiri. Akibatnya, mereka dapat melakukan blackmail kepada Anda dengan gambar yang mereka dapatkan secara ilegal.

Revenge porn sering kali dibagikan secara masif di situs-situs dan kelompok-kelompok yang dikenal sebagai expose groups. Hal ini merupakan grup chat atau situs-situs private yang digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar pribadi yang bocor. Sebelumnya, bahkan revenge porn dapat disebarkan di Facebook. Revenge porn dapat dengan mudah disebarkan dan dalam waktu beberapa detik saja, sehingga hal ini semakin merugikan korban. Satu orang saja dapat membagikan video atau foto ke keseluruhan jaringan pertemanan mereka hanya dengan satu klik.

Seberapa Umum Revenge Porn Terjadi?

Revenge porn sayangnya lebih sering terjadi dibanding perkiraan banyak orang. Sebuah studi di tahun 2017 oleh Cyber Civil Rights Initiative menemukan bahwa 1 dari 8 pengguna media sosial di Amerika telah menjadi target dari revenge porn. Studi tersebut meneliti 3.044 individu, dan 8% dari mereka pernah menjadi korban nonconsensual porn victimization (NCP). Sekitar 5,2% dari partisipan mengakui pernah menjadi pelaku NCP. Studi ini juga menemukan bahwa perempuan 1,7 kali lebih mungkin untuk menjadi korban NCP dibanding laki-laki.

Sebuah studi di tahun 2016 oleh Data & Society Research Institute menemukan bahwa sekitar 10 juta warga Amerika pernah menjadi korban NCP atau pernah terancam. Riset ini juga mengindikasikan bahwa perempuan muda, minoritas, dan orang-orang yang masuk dalam kelompok LGBTQ adalah yang paling mungkin menjadi korban dari revenge porn. Faktanya, DMCA.com, yang menyediakan layanan perlindungan internet, menyatakan bahwa 95% dari kasus yang mereka temui melibatkan korban perempuan dan remaja perempuan.

Mengapa Orang-Orang Mengunggah Revenge Porn?

Alasan utama pengunggahan revenge porn sepertinya cukup jelas. Setelah putus, salah satunya merasa marah dengan pihak yang lain dan memutuskan untuk mengunggah gambar-gambar yang sebenarnya hanya ditujukan untuk konsumsi mereka sendiri. Dalam bahasa lain, frustrasi akibat kandasnya sebuah hubungan mengakibatkan terjadinya revenge porn. Namun, ada beberapa faktor lain berkontribusi terhadap banyaknya unggahan revenge porn.

Salah satu alasan lain dari pengunggahan revenge porn adalah status yang didapatkan akibat kejadian tersebut. Dalam expose groups, orang-orang yang mengunggah video atau foto-foto seksual orang lain dilihat sebagai orang yang berkuasa. Sering kali, mereka menjadi cukup terkenal, dan konten yang mereka unggah terlihat sebagai “piala” atau pencapaian.

Faktor lain yang berperan dalam distribusi revenge porn adalah anonimitas online. Jaman sekarang sangat mudah untuk mengunggah gambar-gambar ke internet tanpa membahayakan privasi Anda sendiri. Ini artinya bahwa kemungkinannya sangat kecil bagi pelaku untuk dihukum karena telah menyebarkan gambar-gambar tersebut.

Terakhir, ada beberapa situs yang akan membayar pengunggah untuk gambar-gambar pornografi. Situs-situs ini (sering sekali sengaja) tidak memeriksa apakah gambar-gambar tersebut diproduksi secara legal. Dalam kasus-kasus seperti ini, revenge porn bisa berakhir di situs-situs berbayar pornografi. Bahkan situs-situs legal pornografi dikenal memiliki revenge porn sebagai bagian dari koleksi mereka. Dalam kasus seperti ini, seorang pelaku yang mengunggah gambar-gambar tersebut mungkin mendapat keuntungan uang dari aksinya.

Konsekuensi bagi Para Korban

Stalker watching from the bushesKonsekuensi bagi korban revenge porn sangat mengkhawatirkan. Sering kali, beragam orang di internet akan bergantian menguntit korban setelah gambar-gambar mereka diunggah. Ini adalah bentuk pelanggaran privasi yang serius. Dalam kasus expose groups, gambar-gambar sering mencakup data pribadi, seperti tautan ke akun media sosial korban. Ini bisa mengakibatkan kasus-kasus cyber bullying yang serius.

Selain menguntit, jenis-jenis gambar ini juga mengakibatkan masalah serius lainnya. Konsekuensinya bisa menyebar ke segala aspek dari kehidupan seseorang: rasanya bisa sangat memalukan saat melihat gambar-gambar pribadi Anda di internet. Bagaimana cara Anda menjelaskan hal tersebut ke keluarga dan teman-teman Anda? Banyak korban yang bahkan tidak berani membahas soal ini dengan orang-orang yang mereka sayangi.

Revenge porn juga dapat sangat merusak reputasi Anda. Setelah gambar-gambar itu diunggah ke internet, sering kali sulit untuk sepenuhnya menghapus gambar tersebut. Khususnya jika nama korban dimasukkan ke dalam konten, gambar-gambar tersebut akan langsung muncul dengan bantuan mesin pencarian Google. Hal ini bisa menjadi hal yang sangat menentukan saat wawancara pekerjaan, contohnya.

Lalu, mungkin konsekuensi terbesar dari revenge porn adalah kemungkinan terjadinya masalah kesehatan mental pada korban. Rasa malu, tidak berdaya, dan kesedihan dapat berperan buruk terhadap kehidupan korban. Hal ini tentunya yang terjadi saat dunia menyalahkan korban dalam kasus revenge porn, bukannya mendukung mereka.

Cara Mencegah Revenge Porn

Ada sejumalh langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah terjadinya revenge porn. Berikut beberapa hal paling efektif yang bisa Anda lakukan:

Jangan bagikan foto-foto pribadi

Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah dengan tidak pernah membagikan foto-foto pribadi Anda ke siapapun. Jangan mengunggahnya ke internet, baik itu di Snapchat, di beranda Facebook Anda, atau di pesan pribadi dengan pasangan Anda di WhatsApp. Bahkan jika Anda percaya orang tersebut, mengirim foto-foto pribadi artinya akan ada resiko bahwa mereka akan mengunggahnya ke internet tanpa izin Anda. Mereka mungkin bahkan dibajak, sehingga kontennya bocor.

Di dunia yang ideal, kita dapat selalu mempercayai pasangan kita dengan hal apapun yang kita kirim ke mereka. Namun, kebenarannya ternyata pasangan atau teman biasanya menjadi pelaku dari revenge porn.

Hindari mengambil foto eksplisit diri sendiri

Untuk perlindungan maksimal melawan revenge porn, jangan ambil foto-foto eksplisit akan diri Anda sendiri. Jika Anda tidak ingin keluarga, teman, atau atasan Anda melihat foto tersebut, sebaiknya jangan diambil sama sekali.

Bahkan jika Anda tidak ada niat untuk membagikan foto-foto tersebut, mereka tetap bisa sampai di tangan orang yang salah. Kebocoran data sangat umum terjadi jaman sekarang, dan peretas dapat mencuri foto-foto pribadi seseorang dan menyebarkannya. Hal ini paling sering terjadi pada selebriti, namun bisa juga terjadi kepada siapa saja. Selalu ingat bahwa perangkat apapun dengan kamera dapat terhubung ke internet, artinya sangat rentan akan jenis-jenis serangan ini.

Lebih dari itu, jika ada orang yang mengambil foto eksplisit diri Anda, minta mereka untuk menghapusnya, dan pastikan mereka benar-benar melakukannya.

Ubah foto untuk melindungi identitas Anda

stay anonymous onlineJika Anda benar-benar ingin mengambil foto-foto pribadi diri sendiri, ada baiknya untuk mengubah foto untuk menutupi identitas Anda. Cara terbaik adalah untuk tidak memperlihatkan wajah Anda dalam gambar supaya Anda tidak dapat dikenali dengan mudah jika foto-foto tersebut pada akhirnya bocor. Jika wajah Anda terlihat, Anda selalu bisa memotong gambarnya atau menyensor bagian wajah. Jika memungkinkan, sensor latar belakang foto dan fitur-fitur lainnya yang dapat dikenali. Hal ini termasuk tato, contohnya.

Selain itu matikan pilihan geo-tagging apapun di perangkat Anda. Satu cara untuk menghapus metadata apapun adalah dengan mengambil foto, lalu screenshot gambar tersebut dan unggah hasil screenshot. Tips ini juga berguna saat Anda merupakan creator di platform seperti OnlyFans.

Bicara dengan anak-anak Anda tentang resiko sexting

Jika Anda punya anak, khususnya remaja, penting untuk berbicara dengan mereka soal resiko membagikan foto-foto pribadi diri sendiri. Meskipun hal ini bisa menjadi topik yang tidak nyaman, anak Anda perlu paham akan bahayanya. Mereka perlu paham bahwa foto-foto yang mereka bagikan dapat digunakan tanpa izin mereka dan bahwa mereka tidak bisa mempercayai semua orang di internet, kadang bahkan termasuk sahabat dekat mereka sendiri.

Hati-hati akan lingkungan Anda

Perhatikan lingkungan Anda, khususnya saat Ada di klub, pesta, atau acara-acara umum. Beberapa acara ini memiliki fotografer. Lebih dari itu, hampir siapapun memiliki smartphone dengan kamera yang cukup bagus jaman sekarang. Foto apapun yang mereka ambil bisa berakhir di internet.

Meskipun foto-foto ini mungkin tidak se-eksplisit yang dapat Anda ambil saat sendiri, kami tetap menyarankan Anda untuk berhati-hati. Jauhi fotografer seperti ini jika Anda tidak ingin foto Anda berakhir di internet. Lalu yang paling penting, jangan biarkan siapapun mengambil foto Anda saat berada dalam posisi yang riskan atau membahayakan.

Hal yang Dilakukan Saat Menjadi Korban Revenge Porn

Mungkin Anda masih bisa menemukan foto atau video Anda yang bocor. Jika Anda menjadi korban dari revenge porn, ketahui bahwa Anda tidak sendiri. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda.

Ketahui bahwa bukan Anda yang salah

Meskipun ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan menjadi korban dari revenge porn, ini bukan berarti pihak korban harus disalahkan. Kita tidak seharusnya meminta pertanggung jawaban atas tindakan kriminal ini dari pihak korban (“seharusnya Anda tidak foto seperti itu”, “Anda yang mengundang”, dll), sebaliknya kita harus menyalahkan pelaku. Pelaku-pelaku ini seharusnya paham bahwa mereka dapat menghancurkan kehidupan seseorang saat mereka mengunggah revenge porn, dan hal ini seharusnya tidak ditoleransi.

Mau Anda mengirim foto eksplisit ke pasangan Anda, atau tidak menolak saat seseorang mengambil video diri Anda, distribusi gambar-gambar tersebut tanpa izin Anda bukanlah kesalahan Anda. Orang-orang yang memiliki gambar tersebut yang mengkhianati kepercayaan yang Anda berikan, dan mereka yang bersalah.

Riset hukum lokal tentang revenge porn

Jika Anda menjadi korban dari revenge porn, ada beberapa peraturan yang dapat membantu Anda. Banyak negara yang sudah mengesahkan legislasi untuk mengkriminalisasi revenge porn. Di Inggris, revenge porn termasuk ilegal dan dapat berakibat hukuman penjara. Banyak negara di Eropa seperti Jerman, Perancis, dan Denmark yang juga memiliki hukum nasional untuk melawan revenge porn. AS tidak memiliki hukum nasional tentang ini, namun 38 negara bagian memiliki legislasi yang membahas revenge porn. Beberapa negara lain yang mengkriminalisasi revenge porn antara lain adalah Israel, Jepang, dan Filipina.

Di beberapa tempat, revenge porn termasuk ilegal, namun peraturannya relatif baru dan berbeda di setiap negara. Di Indonesia, contohnya, belum ada Undang-Undang khusus yang menjelaskan tentang revenge porn, namun pelaku dapat terjerat hukum karena melanggar Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Teknologi Elektronik (UU ITE). Salah satu ayatnya menjelaskan bahwa distribusi informasi atau dokumen elektronik yang disengaja dengan muatan yang melanggar kesusilaan merupakan tindakan pelanggaran hukum. Namun, mengingat belum ada UU spesifik tentang revenge porn, korban hanya mendapat perlindungan hukum melalui UU ITE. Sedangkan korban masih bisa terancam terjerat hukum melalui UU Pornografi. Maka, penting bagi Anda untuk memahami perbedaan antara dua Undang-Undang yang dapat digunakan dalam kasus revenge porn dan konsekuensinya bagi korban.

Oleh sebab itu, jika Anda merupakan target dari kasus revenge porn, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan riset tentang hukum nasional atau hukum daerah. Anda perlu mengetahui legislasi apa yang sudah disahkan dan cara menggunakannya. Setelah paham akan peraturan yang berlaku, Anda sebaiknya menghubungi pihak berwajib di tingkat lokal. Selain itu, Anda dapat menghubungi seorang pengacara untuk mendapat nasehat dan saran hukum tentang cara menuntut kasus tersebut.

Minta situs untuk menghapus film

Selain menghubungi pihak berwajib, penting untuk mencoba menghapus foto atau video dari internet secepat mungkin. Pertama upayakan untuk menghapus sumber aslinya: halaman tempat gambar pertama kali muncul. Setelah itu dilakukan, lacak kemungkinan salinan yang sudah tersebar.

Hubungi platform tempat gambar tersebut berada supaya dapat dipastikan mereka sudah dihapus. Hal ini berlaku pada situs-situs tradisional maupun jaringan media sosial seperti Google, Reddit, Snapchat, dan Tumblr. Laporkan kasusnya dengan menyatakan fakta dengan jelas dan meminta pihak platform untuk menghapus gambar tersebut, karena telah disebarkan tanpa izin Anda. Sebuah sumber berguna untuk memandu Anda selama proses penghapusan gambar adalah Panduan Penghapusan Online milik Cyber Civil Rights Initiative.

Beberapa situs memiliki halaman-halaman spesifik di mana Anda dapat mengisi formulir kontak untuk secepat mungkin membatasi tingkat kerugian. Pornhub adalah salah satu contohnya. Formulir kontak mereka dapat ditemukan dalam halaman ini. Untuk penghapusan konten pribadi eksplisit yang ditemukan dalam Xvideos, Anda bisa mengisi formulir ini.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menyewa pengacara atau pihak ketiga. Jaman sekarang, ada beberapa perusahaan yang akan membantu Anda dalam melacak dan menghapus gambar-gambar di internet. Sayangnya, perusahaan-perusahaan ini utamanya hanya efektif dalam menghapus gambar dari situs; jauh lebih sulit untuk menerapkan hal yang sama di media sosial. Lebih dari itu, perusahaan seperti ini membutuhkan biaya yang banyak. DMCA, contohnya, menetapkan biaya $199 untuk penghapusan konten. Sebelum Anda menghubungi salah satu bisnis ini, pastikan Anda sudah mengetahui biaya apapun yang akan dikenakan. Panduan CCRI mungkin dapat membantu dalam menentukan langkah terbaik bagi Anda.

Apa Anda masih di bawah umur?

computer screen with 18+ logoBiasanya, umur legal untuk pornografi adalah delapan belas atau enam belas tahun, tergantung dari di mana Anda tinggal. Jika Anda belum masuk usia legal, penyebaran gambar-gambar eksplisit Anda dapat masuk kategori pornografi anak. Dalam kasus seperti ini, kami pertama-tama akan menyarankan Anda untuk menghubungi orangtua atau orang yang dapat dipercaya untuk membantu Anda.

Kedua, penting untuk menghubungi situs yang berisi gambar-gambar tersebut secepat mungkin. Jelaskan ke mereka umur Anda dan fakta bahwa Anda tidak pernah memberi izin bagi gambar-gambar tersebut untuk diunggah. Minta gambar-gambar tersebut untuk langsung dihapus. Mengingat ini menyangkut pornografi anak, sebagian besar situs akang sangat cepat dalam bertindak untuk menghapus materi tersebut.

Jika memungkinkan, Anda juga sebaiknya menghubungi pihak kepolisian dan penegak hukum, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Keputusan untuk menuntut secara hukum bisa menjadi proses yang sulit dan menyakitkan untuk dilalui korban. Maka, selalu pastikan sebisa mungkin Anda memiliki orang-orang di sekitar Anda untuk mendukung dan membantu saat diperlukan.

Cara Menghentikan Revenge Porn

Penting bagi korban revenge porn untuk tahu langkah apa yang sebaiknya diambil, tapi adapun hal lain yang perlu diperhatikan. Siapapun di sekitar mereka, atau siapapun yang melihat konten revenge porn, dapat membantu dengan mengambil langkah sederhana untuk kebaikan:

  • Jangan pernah mengunggah gambar-gambar tersebut ke internet tanpa izin, mau foto tersebut bersifat eksplisit ataupun gambar-gambar yang lebih biasa. Selalu pertimbangkan privasi teman-teman, keluarga, dan siapapun dan jangan sampai melanggarnya.
  • Jangan semakin menyebar revenge porn jika Anda melihatnya. Jangan pantu penyebaran gambar-gambar sensitif orang lain melalui retweet, share di Facebook, menyebarkan ke grup-grup online, atau melalui cara-cara lain yang mengabadikan konten tersebut. Ingat bahwa kepemilikan dan distribusi revenge pornography termasuk hal yang ilegal di banyak negara.
  • Jangan dukung perilaku orang lain saat mereka ikut serta dalam penyebaran revenge porn. Ciptakan lingkungan di mana penyebaran revenge porn tidak lagi dilihat sebagai hal yang ‘kuat’ atau ‘lucu’, hal ini penting jika kita ingin membuat perubahan.

Kesan Akhir

Revenge porn adalah trend berbahaya yang telah cepat berkembang popularitas dan penyebarannya. Hal ini dapat terjadi terhadap siapa saja, namun paling sering terjadi pada kalangan wanita muda. Revenge porn bisa menjadi pengalaman yang sangat membuat trauma para korbannya, sehingga penting untuk tahu cara merespon situasi seperti ini.

Meskipun ada peraturan yang melarang revenge porn di banyak negara, sering kali tetap sangat sulit untuk sepenuhnya menghapus gambar-gambar tersebut dari internet. Pencegahan adalah obat yang lebih ampuh, sehingga hal terpenting adalah memastikan bahwa tidak ada yang bisa mendapat kesempatan untuk menyebarkan foto-foto atau video sensitif Anda di internet. Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan berpikir matang-matang tentang apa yang terlihat dalam foto dan video Anda dan kepada siapa saja Anda membagikan gambar-gambar tersebut.

Jika Anda menjadi korban, ketahui bahwa orang yang menyebarkan gambar tersebut yang salah. Hubungi pihak kepolisian dan situs tempat gambar tersebut disebarkan. Lalu pastikan bahwa Anda memiliki orang-orang di sekitar yang dapat mendukung Anda. Jika Anda melihat konten revenge porn dengan cara lain, jangan pernah menyebarkannya ke orang lain dan pastikan untuk menegur perilaku orang-orang yang masih menyebarkannya.

Apa itu Revenge Porn - FAQ

Jika Anda punya pertanyaan spesifik tentang revenge porn, FAQ kami di bawah ini mungkin bisa membantu Anda. Klik salah satu pertanyaan untuk membaca jawabannya.

Revenge porn adalah penyebaran foto atau video seksual tanpa izin. Sering kali revenge porn terjadi saat seorang mantan kekasih ingin membalas dendam kepada mantan pasangan mereka setelah hubungannya berakhir. Revenge porn dapat dihukum di banyak negara dan memiliki konsekuensi yang serius bagi para korban.

Pertama, penting untuk menyadari bahwa situasi ini bukan kesalahan Anda: seseorang telah mengkhianati kepercayaan Anda dan secara terang-terangan membagikan gambar Anda tanpa izin. Anda bisa mengambil aksi dengan mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Pastikan bahwa Anda punya orang-orang di sekitar yang dapat mendukung Anda.
  2. Cek peraturan lokal Anda terkait revenge porn, hubungi pihak kepolisian dan laporkan situasinya jika memungkinkan.
  3. Hubungi situs tempat gambar-gambar tersebut telah disebarkan dan minta konten tersebut untuk dihapus.

Anda bisa menemukan informasi lebih lanjut di halaman ini.

Revenge porn dapat terjadi kepada siapa saja. Namun, ada upaya-upaya yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan penyebaran gambar-gambar sensitif Anda oleh orang lain.

  • Jangan ambil foto atau video eksplisit akan diri Anda sendiri.
  • Jangan bagikan foto atau video eksplisit diri sendiri ke orang lain.
  • Pastikan bahwa Anda tidak dapat dikenali di foto dan video sensitif apapun yang Anda bagikan dengan orang lain.
  • Bicarakan tentang bahaya sexting dengan anak Anda guna melindungi mereka dari bahaya ini.
  • Hati-hati karena orang juga bisa mengambil foto Anda di tempat umum.

Dalam sebagian besar kasus, revenge porn dilakukan karena satu hal: balas dendam. Pelaku ingin balas dendam ke mantan kekasih mereka setelah hubungan mereka berakhir. Namun, mereka melakukannya dengan melakukan kejahatan yang tidak adil dan sangat tidak diperlukan.

Revenge pornography sering kali didukung di grup-grup online spesifik: orang yang membagikan foto-foto tersebut dilihat sebagai pahlawan dan mendapat popularitas serta status. Untuk menghentikan hal ini, penting bagi orang-orang untuk paham akan bahaya dan konsekuensi buruk dari revenge porn.

Jurnalis seputar teknologi
Nathan adalah seorang jurnalis dengan pengalaman pelatihan internasional dan tertarik dengan upaya pencegahan cybercrime, khususnya jika melibatkan kelompok yang riskan menjadi korban. Di VPNoverview.com, Nathan melakukan riset perihal keamanan cyber, sensor internet, dan privasi online.
Kumpulkan sebuah komentar
Kumpulkan sebuah komentar